Jumat, 13 Oktober 2017

OBAT ANALGETIK


Obat Analgetik
Analgetika atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran ( perbedaan dengan anestetika umum ).
PENGGOLONGAN ANALGETIK
*Berdasarkan aksinya, obat-abat analgetik dibagi menjadi 2 golongan :
        1. Analgesik opioid
        2. Analgesik nonopioid,
1.       Analgetik Opioid
Analgetik opioid merupakan golongan obat yang memiliki sifat seperti opium/morfin. Sifat dari analgesik opioid yaitu menimbulkan adiksi: habituasi dan ketergantungan fisik. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk mendapatkan analgesik ideal: Potensi analgesik yg sama kuat dengan morfin. Tanpa bahaya adiksi: 
 -         Obat yang berasal dari opium-morfin
 -         Senyawa semisintetik morfin
 -         Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin
Analgetik opioid mempunyai daya penghalang nyeri yang sangat kuat dengan titik kerja yang terletak di susunan syaraf pusat (SSP). Umumnya dapat mengurangi kesadaran dan menimbulkan perasaan nyaman (euforia). Analgetik opioid ini merupakan pereda nyeri yang paling kuat dan sangat efektif untuk mengatasi nyeri yang hebat.
=>> Obat-obat Opioid Analgesics ( Generic name )
Alfentanil, Benzonatate, Buprenorphine, Butorphanol, Codeine, Dextromethorphan Dezocine, Difenoxin, Dihydrocodeine, Diphenoxylate, Fentanyl, Heroin Hydrocodone, Hydromorphone, LAAM, Levopropoxyphene, Levorphanol Loperamide, Meperidine, Methadone, Morphine, Nalbuphine, Nalmefene, Naloxone, Naltrexone, Noscapine Oxycodone, Oxymorphone, Pentazocine, Propoxyphene, Sufentanil.
 
  2.         Analgesik Nonopioid/Perifer (NON-OPIOID ANALGESICS)
Obat-obatan dalam kelompok ini memiliki target aksi pada enzim, yaitu enzim siklooksigenase (COX). COX berperan dalam sintesis mediator nyeri, salah satunya adalah prostaglandin. Mekanisme umum dari analgetik jenis ini adalah mengeblok pembentukan prostaglandin dengan jalan menginhibisi enzim COX  pada daerah yang terluka dengan demikian mengurangi pembentukan mediator nyeri. Mekanismenya tidak berbeda dengan NSAID dan COX-2 inhibitors.
Efek samping yang paling umum dari golongan obat ini adalah gangguan lambung usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal serta reaksi alergi di kulit. Efek samping biasanya disebabkan oleh penggunaan dalam jangka waktu lama dan dosis besar.
>> Obat- obat Nonopioid Analgesics ( Generic name )
 Acetaminophen, Aspirin, Celecoxib, Diclofenac, Etodolac, Fenoprofen, Flurbiprofen Ibuprofen, Indomethacin, Ketoprofen, Ketorolac, Meclofenamate, Mefanamic acid Nabumetone, Naproxen, Oxaprozin, Oxyphenbutazone, Phenylbutazone, Piroxicam Rofecoxib, Sulindac, Tolmetin.

pertanyaan
1. analgetik apakah yang aman dikonsumsi ibu hamil? dan adakah efek yang ditimbulkan setelah mengonsumsi obat tersebut?
2.  Bagaimana dosis untuk anak dibawah umur ? Apakah aman bagi anak mengkonsumsinya ?
3. Jelaskan interaksi obat nya?
4. Sebutkan kontraindikasi obat tersebut?
 

24 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. analgetik non narkotik
      Mekanisme Kerja
      1.Analgesik. Analgetika non narkotik menimbulkan efek analgesik dengan cara menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim pada sistem saraf pusat yang mengkatalis biosintesis prostaglandin, seperti siklooksigenase, sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit, seperti baradikinin, histamin, serotonin, prostasiklin, prostaglandin, ion-ion hidrogen dan kalium, yang dapat merangsang rasa sakit secara mekanis atau kimiawi. contoh turunan anilin adan para-aminifenol, dan turunan 5-pirazolon. (Siswandono dan Soekardjo, 2008).
      2.Antipiretik. Analgetika non narkotik menimbulkan kerja antipiretik dengan meningkatkan eliminasi panas, pada penderita dengan suhu badan tinggi, dengan cara menimbulkan dilatasi buluh darah perifer dan mobilisasi air sehingga terjadi pengenceran darah dan pengeluaran keringat (Siswandono dan Soekardjo, 2008).
      3.Antiradang. Analgetika non narkotik menimbulkan efek antiradang dengan menghambat biosintesis dan pengeluaran prostaglandin dengan cara memblok secara terpulihkan enzim siklooksigenase sehingga menurunkan gejala peradangan. contoh Turunan asam salisilat (Siswandono dan Soekardjo, 2008).

      Hapus
    2. menrurt artikel yang saya baca analgetik untuk anak dibawah umur biasanya disesuaikan dosisnya tergantung kgbb, sehinggan dosis yang diberikan tersebut aman untuk di gunakan anak di bawah umur
      dan saya akan menjawab kontra indikasi nya sbb Kontra Indikasi:
      Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir

      Hapus
  2. saya akan menjawab pertanyaan nomor 2, menrurt artikel yang saya baca analgetik untuk anak dibawah umur biasanya disesuaikan dosisnya tergantung kgbb, sehinggan dosis yang diberikan tersebut aman untuk di gunakan anak di bawah umur

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan kak tania, contoh analgetik yang aman untuk anak-anak yaitu paracetamol dan ibuprofen, yang dosisnya telah disesuaikan

      Hapus
    2. iya saya juga sependapat dengan kak tania dan nadya dimana jika ingin memberikan kepada anak-anak hendaknya dilihat dulu dosisnya, kemudia dilihat juga apakah anak tersebut alergi atau tidak dengan obat tersebut

      Hapus
    3. biasanya untuk anak-anak dalam perhitungan dosisnya dapat ditentukan dengan rumus young

      Hapus
  3. 1. analgetik non narkotik, seperti asam mefenamat dan ibuprofen

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut beberapa artikel yang saya baca, analgetik yang aman untuk ibu hamil hanya paracetamol, sedangkan asam mefenamat dan ibu profen tingkat keamanannya B (1st, 2nd trim.) dan
      D (3rd trim.)

      Hapus
  4. 4. Kontra Indikasi:
    Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir

    BalasHapus
  5. no 1 obat analgetik yang aman untuk ibu hamil adalah golongan obat analgetik non narkotik seperti parasetamol murni yang tidak mengandung kafein.

    BalasHapus
  6. 3. Interaksi obatnya dengan obat lain seperti contoh asam mefenamat dan antasida dapat menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX-1 & COX-2)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya tambahkan interaksi obat lainnya.
      Aspirin+asetazolamid : mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides

      Hapus
    2. Interaksi yg lain Acetylsalicylic acid dpt menurunkan aktivitas antihypertensive dari Acebutolol.

      Hapus
  7. Jawaban nomor 4 yaitu kontraindikasi obat analgetik non narkotik (celexocib)
    Celebrex tidak boleh diberikan pada kondisi berikut:
    1. Alergi terhadap celecoxib
    2. Alergi terhadap aspirin
    3. Hepatitis (radang hati) dan gangguan fungsi hati berat

    BalasHapus
    Balasan
    1. kontraindikasi yang sering terjadi pada setiap obat adalah mengami hipersensitif

      Hapus
  8. Ada beberapa kontraindikasi obat analgetik yaitu
    Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir

    BalasHapus
  9. Kontraindikasi obat analgetik yaitu tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi sebagai berikut:
    Gangguan fungsi hati dan penyakit hati
    Gangguan Fungsi Ginjal Serius,Overdosis Analgetik.

    BalasHapus
  10. no 1
    saya akan mencontohkan methadone
    Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA)

    Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

    A= Tidak berisiko,
    B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
    C=Mungkin berisiko,
    D=Ada bukti positif dari risiko,
    X=Kontraindikasi,
    N=Tidak diketahui
    Methadone dapat masuk ke ASI dan dapat menyebabkan masalah pernapasan atau ketergantungan dan gejala putus obat pada bayi menyusu. Beritahukan dokter jika Anda sedang menyusui.

    BalasHapus
  11. jawaban no 4 kontraindikasi
    Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir

    BalasHapus
  12. Nmbr 4.
    Gangguan fungsi hati dan Gangguan Fungsi Ginjal Serius,Overdosis Analgetik.

    BalasHapus
  13. Nmbr 4.
    Gangguan fungsi hati dan Gangguan Fungsi Ginjal Serius,Overdosis Analgetik.

    BalasHapus
  14. jika suatu obat mengalami hidrolisis atau oksidai tentunya obat trsbut tidak bisa digunakan krn di khawatirkan akan merubah susunan struktur molekulnya dan pastinya tidak ada khasiatnya lagi malah bahkan bs menyebabkan penyakit lain

    BalasHapus
  15. No 1. Menurut saya analgetik non narkotik, seperti asam mefenamat dan ibuprofen

    BalasHapus